atas

Minggu, 08 Desember 2013

Tips melakukan bending pada harmonika


Semangat kawan!!.. punya hobi baru, biasanya akan ada kesibukan baru. Seperti saya saat ini lagi hobby banget sama yang namanya harmonika diatonik. Kalo ada yg belum tau apa itu harmonika diatonik.. harmonika diatonika adalah alat musik tiup yg biasa dimainkan di musik blues, jazz, country dsb..

Dan memainkan alat musik yg satu ini ternyata tidak gampang, banyak sekali teknik yang harus dikuasai. salah satunya adalah teknik BENDING.. mau tau apa itu silakan tonton saja videonya.. (buatan saya sendiri)



begitu udah tau cara melakukan bending, coba deh mainkan... salah satu contohnya ada dibawah ini.. check

Rabu, 27 November 2013

Peta Banyumas

Kabupaten Banyumas, bagian barat berbatasan dengan Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Brebes, bagian selatan berbatasan dgn Kab Cilacap dan Kebumen, demikian juga bag timur, berbatasan dgn kab kebumen dan purbalingga, sebelah utara berbatasan dgn Kab Purbalingga dan Brebes.
Sedangkan untuk peta Kab Banyumas, lengkap dengan nama dan letak kecamatannya, silakan lihat dibawah 

Ngapak Koplak

Menurut wikipedia, Dialek Banyumasan atau sering disebut Bahasa Ngapak adalah kelompok bahasa bahasa Jawa yang dipergunakan di wilayah barat Jawa Tengah, Indonesia. Beberapa kosakata dan dialeknya juga dipergunakan di Banten utara serta daerah Cirebon-Indramayu. Logat bahasanya agak berbeda dibanding dialek bahasa Jawa lainnya. Hal ini disebabkan bahasa Banyumasan masih berhubungan erat dengan bahasa Jawa Kuna (Kawi).
Bahasa Banyumasan terkenal dengan cara bicaranya yang khas. Dialek ini disebut Banyumasan karena dipakai oleh masyarakat yang tinggal di wilayah Banyumasan.
Seorang ahli bahasa Belanda, E.M. Uhlenbeck, mengelompokan dialek-dialek yang dipergunakan di wilayah barat dari Jawa Tengah sebagai kelompok (rumpun) bahasa Jawa bagian barat (Banyumasan, Tegalan, Cirebonan dan Banten Utara). Kelompok lainnya adalah bahasa Jawa bagian Tengah (Surakarta, Yogyakarta, Semarang dll) dan kelompok bahasa Jawa bagian Timur.
Kelompok bahasa Jawa bagian barat (harap dibedakan dengan Jawa Barat/Bahasa Sunda) inilah yang sering disebut bahasa Banyumasan (ngapak-ngapak).
Secara geografis, wilayah Banten utara dan Cirebon-Indramayu memang berada di luar wilayah berbudaya Banyumasan tetapi menurut budayawan Cirebon TD Sudjana, logat bahasanya memang terdengar sangat mirip dengan bahasa Banyumasan. Hal ini menarik untuk dikaji secara historis.
Dibandingkan dengan bahasa Jawa dialek Yogyakarta dan Surakarta, dialek Banyumasan banyak sekali bedanya. Perbedaan yang utama yakni akhiran 'a' tetap diucapkan 'a' bukan 'o'. Jadi jika di Solo orang makan 'sego' (nasi), di wilayah Banyumasan orang makan 'sega'. Selain itu, kata-kata yang berakhiran huruf mati dibaca penuh, misalnya kata enak oleh dialek lain bunyinya ena, sedangkan dalam dialek Banyumasan dibaca enak dengan suara huruf 'k' yang jelas, itulah sebabnya bahasa Banyumasan dikenal dengan bahasa Ngapak atau Ngapak-ngapak.
Berikut video lucu parodi iklan buatan temen2 BUC (Bakoel Umproex Community) yg tentunya ngapak abiss
trus ini juga...

pokoke dejamin ngakak, ngapak, koplak!!!